YouTube Recap 2025
Teknologi

YouTube Recap 2025 Resmi Dirilis: Ikuti Tren Rekap Tahunan ala Spotify Wrapped

beritafashion.com – YouTube resmi menghadirkan YouTube Recap 2025, fitur yang memungkinkan pengguna melihat rangkuman konten video dan musik yang mereka tonton sepanjang tahun. Fitur ini hadir dengan konsep serupa seperti Spotify Wrapped dan Apple Music Replay, lengkap dengan visualisasi 12 kartu yang menampilkan kreator, kanal favorit, hingga topik yang paling sering disaksikan.

YouTube menjelaskan bahwa Recap memberikan tampilan unik mengenai kebiasaan menonton setiap pengguna berdasarkan riwayat tontonan yang tersimpan. “YouTube Recap menyoroti minat dan momen yang Anda jelajahi sepanjang tahun,” tulis YouTube dalam pengumumannya pada Kamis (4/12/2025).

Peluncuran YouTube Recap 2025 dilakukan secara bertahap mulai 2 Desember 2025. Jika tab Recap belum muncul, pembaruan kemungkinan belum diterapkan pada wilayah atau perangkat tertentu.

Cara Mengakses YouTube Recap 2025

  1. Buka aplikasi YouTube atau melalui browser web.
  2. Login menggunakan akun Google yang biasa digunakan.
  3. Cari tab Recap di beranda atau di dalam menu You.
  4. Klik Recap untuk melihat rangkuman tontonan tahunan.

Syarat Mengakses YouTube Recap 2025

  • Riwayat Tontonan Aktif: Riwayat tontonan dari Januari hingga akhir Oktober 2025 harus tersedia. Riwayat yang terhapus otomatis tidak dihitung.
  • Batasan Usia: Pengguna harus berusia 13 tahun ke atas. Akun dengan pengawasan tidak memenuhi syarat.
  • Status Akun: Harus login ke akun Google. Pengguna delegasi pada akun Merek tidak bisa mengakses.
  • Wilayah: Fitur ini tersedia di lebih dari 185 negara dalam 17 bahasa.

YouTube Hadirkan Pembatas Waktu untuk Shorts

Fitur Baru untuk Mengendalikan Durasi Menonton Video Pendek

YouTube menambah fitur kontrol waktu baru khusus untuk Shorts. Fitur ini ditujukan untuk membantu pengguna membatasi durasi menonton karena kebiasaan menonton video pendek sering kali membuat pengguna lupa waktu.

Pengguna dapat menentukan batas waktu harian langsung dari menu pengaturan aplikasi. Ketika batas tercapai, YouTube akan memunculkan pop-up pengingat. Sebagai catatan, pengingat ini tetap bisa diabaikan.

Menurut laporan TechCrunch, fitur ini sudah diuji sejak awal 2025 dan pertama kali ditemukan oleh Android Authority melalui file APK YouTube versi Android Asoka88. Namun fitur pembatas waktu ini belum terhubung dengan kontrol orang tua dan baru direncanakan hadir pada tahun berikutnya.

Sebelumnya, YouTube telah memiliki fitur pendukung kesejahteraan digital seperti “Take a Break” serta “Time to Sleep” yang mengingatkan pengguna untuk berhenti menonton.

YouTube Perketat Aturan Konten Kripto & NFT Mulai 17 November 2025

Aktivitas Digital Asset Bernilai Duit Kini Disamakan dengan Perjudian

YouTube mengumumkan kebijakan baru yang lebih tegas terkait konten kripto dan NFT. Mulai 17 November 2025, segala bentuk aktivitas digital yang melibatkan nilai uang — termasuk staking, transaksi token, atau permainan Web3 — akan diperlakukan sebagai bentuk perjudian online.

Artinya, kreator Web3 yang menampilkan konten transaksi aset digital dapat dikenakan pembatasan usia, peringatan, hingga penghapusan video jika dianggap melanggar kebijakan baru.

YouTube menjelaskan: “Jika video menampilkan permainan atau aktivitas di mana pemain dapat memenangkan, mempertaruhkan, atau kehilangan aset dengan nilai nyata, maka konten tersebut digolongkan sebagai perjudian.”

Pembatasan Konten & Iklan Token/NFT

Kebijakan ini tidak hanya memengaruhi permainan kripto, tetapi juga konten bersponsor terkait token atau NFT. Tutorial seperti cara membeli token, menghubungkan dompet digital, atau mint NFT dapat ditandai sebagai pelanggaran.

Bahkan promosi NFT drop atau marketplace dapat dianggap melanggar kebijakan periklanan dan perjudian YouTube, meskipun kreator tidak menjalankan situs judi.

Selain itu, video yang menampilkan permainan ala kasino seperti slot atau roulette akan otomatis diberi batasan usia, meski tidak melibatkan uang sungguhan.

Langkah ini muncul sebagai respons atas meningkatnya kasus penipuan kripto di platform, termasuk insiden deepfake yang meniru CEO Nvidia, Jensen Huang, yang sempat menipu ribuan pengguna dengan tautan palsu.